Senin, 27 April 2015

Kerajaan Islam di Nusantara

Diperkirakan tahun 1200-1600 ( M ) kerajaan Islam mulai berdiri dan tersebar di berbagai daerah di Nusantara, Kerajaan Islam di Nusantara antara lain sebagai berikut :
1. Kesultanan Pasai, Samudra Darussalam ( 1267 -1521 ), dengan ibukota Pasai, bahasa melayu, agama Islam, pemerintahan monarki, didirikan pada tahun 1267, dan di invasi Portugis 1521, mata nuang koin emas dan perak. Kesultanaan Pasai dikenal juga dengan nama Samudra Darussalam atau Samudra Pasai, merupakan kerajaan nislam yang terelatk di Pesisiran Pantai Utara Sumatra, kurang lebih sekitar Kota Lhokseumawe dan Aceh utara, Propinsi Aceh, Indonesia, Kerajaan ini didirikan oleh Mara Silu, yang kemudian bergelar Sultan Malik as-Saleh sekitar tahun 1267, Kesultanan Pasai akhirnya runtuh setelah serangan Portugal pada tahun 1521.
2.Kesultanan Mataram sekitar tahun 1588 - 1681, dengan ibukota kota Gede ( 1588-1613 b), Karta (1613-1647 ), Pleret ( 1647-1681 ), dengan Bahasa Jawa, agama islam kejawen, pemerintahanh monarki absolut, Sultan yang pernah memimpin ( disebut juga Penembahan, Susuhunan-Sunan ) : yaitu al  : Penembahan Senopati ( 1588-1601), Susunan Ing Ngalogo( Pakubuwono I);Hamangkurat II I( Penagsingan ). Kedsultanan Mataram merupakan kerajaan Islam di Pulau Jawa yang berdirim pada abad ke-17, kerajaan ini dipimpin  Dinasti ketrunanan Ki Ageng Sela dan Ki Ageng Pemanahan, yang meng klaim sebagai canbang ningrat keturunan Majapahit, asal usulnya dari Kesultanan Pajang, pada masa keemasannya kerajaan mataram oernah menyatukan tanah jawa dan sekitarnya, termasuk madura, mataram merupakan kerajaan berbasis agraris.
3.Kesultanan Siak Sri Indrapura tahun 1723-1945, dengan ibukota Buantan, Siak SribIndrapura, bahasa melayu, minang, agama islam raja nya bergelar Yang Dipertuan Besar al : Raja Kecik ( 1723-1746 ), Raja Yahya ( 1781-1791 ), Sultan Sayyid Ali ( 1791-1811 ) dan Sultan Syarif Kasim II ( 1915-1946 ). ( bersambung )




Kerajaan Hindu/Budha di Nusatantara

1. Kerajaan Kuta Martadipura merupakan kerajaan yang pernah berjaya di Pulau Borneo, kerajaan ini betrikota Muara Aman, sekarang masuk wilayah Pemerintahan Kalimantan Timur, masyarakatnyan ketika itu menggunakan bahasa dengan bahasa melayu, penduduknya berahgama Hindu, raja-raja yang pernah memerintah kerajaan kutai Martadipura yaitu : Kudungga ( 350 - 375 ), Mulawarma Nala Dewa ( 400 - 446 ), Derma Setya ( 1534 - 16-06 ) Kerajaan ini berdiri 350 ( Hindu ), Kemudian menjadi kerajaan Kuta Kartanegara 1605. 2. Kerajaan Tarumanagara, dengan ibukota Sundapura ( dekat tugu dab Bekasi ), agama Hindu, Budha, Sunda Wiwitan, didirikan pada tahun 358 hingga tahun 669. 3. Kerajaan Sriwijaya Kadatuan Sriwijaya, bahasa melayu kuna, sansekerta, raja-raja yaitu : sri Jayanasa ( 683 ), Sri Indrawarman ( 702 ), Dhananinra ( 775 ), Samaratungga ( 792 ), Balaputra Dewa (895), Sri Cudarni Warmadewa ( 988 ), Srimara Vijayotunggwarman ( 1008 ), Sangrama Vijayattunggawarman ( 1025 ), Kerajaan ini didirikan 600-an, di ninvasi Dharmawangsa 1100-an. Kerajaan nini adalah dsalah satu kemaharajaan bahari yang pernah berdiri di pulau Sumatra dan banyak memberikan pengaruh di Nusantara dengan daerah kekuasaan berdasarkan berdasarkan peta membentang dari Kamboja, Thailan, Selatan, Semenanjung Malaya, Sumatra, Jawa Barat dan kemungkinan jawa Tengah. ( bersambung )



Persiapan Festival kraton Nusantara ke-X

Perhelatan akbar para raja / sultan se nusantara yang ke-X yang juga dikuti oleh para sultam / raja negara tetanggga tidak lama lagi akan digelar di Kalimantan tepatnya, di Kota Pangkalan Bun Propinsi Kalimantan Tengah. Penempatan Kota Pangkalan bun menjadi tuan rumah Festival Kraton Nusantara sudah menjadi pertimbagan para sultan / raja se Nusantara saat menentukan lokasi kegiatan akbar ini pada saat Pertemuan para raja dan sultan di Bima pada tahun 2014, karena kota Pangkalan bun salah kota exs pemerintah yang pernah sukses ratusan tahun di nusantara, nama pemerintah nya adalah Pemerintah Kutaringin dengan raja pertama bergelar Pangeran Ratu Antakusuma paduka raja ini memiliki istri seorang anak panglima Portugis yang bergelar Putri Bakurung, dan Raja terakhir bernama Pangeran Ratu Anum SWukma Alamsyah dengan istri dari kesultanan Solo. Dasar kegiatan Festival Kraton Nusantara ini yaitu adanya Surat dari Sekretaris jendral Forum Komunuikadi dan Informasi Kraton Nusantara dengan nomor: 001 / FKIKN / 10/2014 tanggal 20 Okteber 2014 tentang Penetapan Pelaksana Festival Kraton Nusantara X tahun 2016. Sebagai tindak lanjut dari Penetapan Kota Pangkalan bun sebagai Tuan Rumah Festival Kraton Nusantara maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kobar yang merupakan instansi yang tugas nya terkait dengan Kebudayaan dan Kepurbakalaan dan Pariwisata membuat pertimbangan kepada Bupati untuk di bentuk Panitia Pelaksana. Bupati Kotawaringin Barat langsung memimpin rapat dalam rangka pembentuikan Panitia Festival Kraton Nusantara. Hasil Rapat terbentuka Panitai dengan Susunan Kepengurusan ala: Ketua DR. H. Ujang Iskandar, ST, Msi, dibantu wakil ketua I, Bambang Purwanto, S.ST, MH, Wakil Ketua II, Masradin, SH, Wakil Ketua III Drs. Encep hidayat, Wakil Ketua IV Suyanto, SH, MH, Wakil Ketua V. Drs. Rustam Efendi, Msi dan Sekretaris Drs. H. Gusti Imansyah, Msi (Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kobar). Kepanitian ini juuga dilengkapi seksi-seksi sesuai dengan kegiata nantinya. Untuk kelancaran kegiatan Panitia nantinya Kantor Setretariat di Jalan Pangeran Antasarri Pangkalan bun (Rumah Jabatan Wakil Bupati-yang belum di gunakan). Selamat Bekerja Panitia untuk penjelasannya sementara dapat menghubungi Tlp. (0532) 27520 dan (0532) 25002, untuk perjalanan wisata dapat hubungi blogtanjungputing,blogspot.com dan untuk ticketing dapat klik rajatikethot.com Contact Person : 6281316576644.